7 Langkah Mencegah Karang Gigi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Apa sih karang gigi? Mungkin beberapa orang belum mengetahui apa itu karang gigi. Karang gigi adalah suatu endapan keras yang terletak pada permukaan gigi berwarna mulai dari kuning – kuningan, kecoklat – coklatan, sampai dengan kehitam – hitaman dan mempunyai permukaan yang kasar. (Arini, 2013)
Pada dasarnya karang gigi disebabkan oleh penumpukan deposit plak atau sisa makanan yang seiring berjalannya waktu akan mengeras dan membentuk karang gigi. Berdasarkan lokasinya karang gigi dibedakan menjadi dua, yaitu supragingiva dan subgingiva. Karang gigi supragingival terletak di atas gusi atau di permukaan gigi yang tampak di rongga mulut, biasanya warnanya lebih terang, putih kekuningan/konsistensinya seperti kapur. Sedangkan karang gigi subgingival terletak di bawah gusi/saku gusi atau di permukaan akar gigi, biasanya warnanya lebih gelap, padat dan keras. Karang gigi yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan penyakit jaringan periodontal (penyakit pada gusi dan jaringan penyangga gigi). Jika tidak dibersihkan dapat menyebabkan peradangan atau inflamasi pada gusi, biasa disebut gingivitis. Tanda-tanda yang tampak pada inflamasi awal adalah adanya warna kemerahan, mengkilat dan sedikit pembengkakan pada gusi. Inflamasi akan semakin parah sehingga gusi mudah berdarah saat menggosok gigi, bahkan bisa terjadi perdarahan spontan. Karang gigi tidak bisa dibersihkan hanya dengan menggosok gigi, sehingga perlu dilakukan tindakan pembersihan karang gigi atau scaling. Tindakan pembersihan karang gigi atau scaling adalah suatu tindakan pembuangan sisa makanan yang telah mengeras yang berbentuk karang gigi atau noda gigi (stain). Pembersihan karang gigi tersebut sangat bermanfaat menghilangkan infeksi gusi dan pendarahan saat menyikat gigi dan juga dapat meningkatkan kualitas penampilan, memunculkan kebersihan optimal. (Pratiwi, 2007) 
Untuk menghindari terjadinya karang gigi, sebaiknya kita melakukan langkah-langkah berikut: 
 1. Membersihkan gigi dengan menggunakan sikat gigi, tehnik, waktu dan frekuensi yang tepat 
 2. Menggunakan benang gigi (dental floss) untuk pembersihan mekanis tambahan untuk gigi-gigi yang berjejal yang tidak dapat dijangkau dengan sikat gigi 
 3. Menggunakan obat kumur sebagai antiseptik rongga mulut (jika diperlukan) 
4. Mengkonsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C (misalnya kiwi, strawberry, jeruk dll) untuk menjaga kesehatan gusi 
 5. Mengkonsumsi makanan berserat (misalnya sayuran hijau) untuk pembersihan gigi secara alami 
 6. Hindari kebiasaan buruk sepeti merokok, dan mengurangi konsumsi air kopi atau teh 
 7. Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi ke tenaga kesehatan gigi secara rutin (3 atau 6 bulan sekali)

Artikel Lainnya:

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :